PTK berbeda dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. PTK memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
1. On-the Job problem oriented (masalah yang diyeliti adalah masalah real atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti). Dengan demikian, PTK didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
2. problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah) PTK yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh duru dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tentu sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya. PTK akan dilaksanakan jika guru sejak awal dan dini menyadari ada permasalahan dalam praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Jika guru merasa bahwa apa yang dilakukannya di kelas dalam PBM tidak bermasalah, PTK tidak diperlukan. Dengan kata lain, PTK diperluka jika guru merasa ada yang tidak beres dalam PBM di kelas dan ia merasa perlu untuk memperbaiki secara profesional.
3. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu). PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh guru di kelasnya. Dengan peningkatan mutu PBM pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara makro. PTK bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran dengan asumsi bahwa semakin baik kualitas proses pembelajaran maka semakin baik pula hasil belajar yang dicapai siswa.
Sumber: Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
@
Tagged @ PTK
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten