Perkembangan Revolusi Hijau yang semakin bertambah pesat, juga berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia. Sebagian besar kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia berciri agraris. Oleh karena itu, pertanian menjadi sektor yang sangat penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut didasari oleh:
a. kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat.
b. tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah.
c. produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk.
Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai cara, baik melalui usaha ekstensifikasi maupun intensifikasi pertanian. Ekstensifikasi pertanian dilakukan dengan cara memperluas areal pertanian. Sedangkan intensifikasi di bidang pertanian dilakukan dengan cara penyuluhan, penelitian, dan pencarian bibit unggul. Berbagai macam penelitian yang dilakukan di Indonesia berujuan untuk medapatkan varietas tanaman pertanian yang unggul yang sesuai dengan kondisi alam Indonesia. Di samping melakukan penelitian dengan penanaman varietas-varietas unggul, penelitian juga diikuti dengan pengolahan lahan-lahan pertanian atau perluasan lahan pertanian. Perluasan lahan pertanian dilakukan dengan program pembukaan lahan-lahan baru yang diikuti dengan program transmigrasi dari daerah-daerah yang padat ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya.
Sejak tahun 1950, pemerintah Indonesia berupaya untuk memindahkan penduduk dari pulau Jawa ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya seperti pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya (sekarang Papua). Pemindahan penduduk ini masih tetap berlanjut sampai sekarang dan merupakan suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, selain untuk meningkatkan produksi pertanian. Dengan menggunakan varietas-varietas unggul dan melaksanakan program transmigrasi, harapan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam peningkatan produksi pertanian semakin cerah. Penghasilan petani mulai mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, revolusi hijau sangat besar peran dan manfaatnya dalam mencapai peningkatan hasil produksi pertanian.
Keberhasilan pelaksanaan revolusi hijau sangat menggembirakan kehidupan para petani. Para petani dapat meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Daerah-daerah yang sebelumnya memproduksi hasil tanaman secara terbatas dan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimum masyarakat, kini dapat menikmati hasil yang lebih baik berkat revolusi hijau. Kekurangan bahan pangan yang selama ini dialami telah berhasil diatasi. Bahkan ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, semua sektor ekonomi dihantam krisis, tetapi sektor pertanian dapat bertahan dan menjadi pilar penyangga pertumbuhan ekonomi sehingga cukup banyak orang yang beralih ke sektor agribisnis.
Demikian pembahasan mengenai perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian..
Sumber: Badrika, Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
a. kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat.
b. tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah.
c. produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk.
Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai cara, baik melalui usaha ekstensifikasi maupun intensifikasi pertanian. Ekstensifikasi pertanian dilakukan dengan cara memperluas areal pertanian. Sedangkan intensifikasi di bidang pertanian dilakukan dengan cara penyuluhan, penelitian, dan pencarian bibit unggul. Berbagai macam penelitian yang dilakukan di Indonesia berujuan untuk medapatkan varietas tanaman pertanian yang unggul yang sesuai dengan kondisi alam Indonesia. Di samping melakukan penelitian dengan penanaman varietas-varietas unggul, penelitian juga diikuti dengan pengolahan lahan-lahan pertanian atau perluasan lahan pertanian. Perluasan lahan pertanian dilakukan dengan program pembukaan lahan-lahan baru yang diikuti dengan program transmigrasi dari daerah-daerah yang padat ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya.
Sejak tahun 1950, pemerintah Indonesia berupaya untuk memindahkan penduduk dari pulau Jawa ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya seperti pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya (sekarang Papua). Pemindahan penduduk ini masih tetap berlanjut sampai sekarang dan merupakan suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, selain untuk meningkatkan produksi pertanian. Dengan menggunakan varietas-varietas unggul dan melaksanakan program transmigrasi, harapan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam peningkatan produksi pertanian semakin cerah. Penghasilan petani mulai mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, revolusi hijau sangat besar peran dan manfaatnya dalam mencapai peningkatan hasil produksi pertanian.
Keberhasilan pelaksanaan revolusi hijau sangat menggembirakan kehidupan para petani. Para petani dapat meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Daerah-daerah yang sebelumnya memproduksi hasil tanaman secara terbatas dan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimum masyarakat, kini dapat menikmati hasil yang lebih baik berkat revolusi hijau. Kekurangan bahan pangan yang selama ini dialami telah berhasil diatasi. Bahkan ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, semua sektor ekonomi dihantam krisis, tetapi sektor pertanian dapat bertahan dan menjadi pilar penyangga pertumbuhan ekonomi sehingga cukup banyak orang yang beralih ke sektor agribisnis.
Demikian pembahasan mengenai perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian..
Sumber: Badrika, Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
@
Tagged @ Sejarah
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten