Catatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Agama Hindu

   Agama Hindu sebenarnya merupakan sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa Dravida. Sifatnya Polytheisme; yaitu percaya terhadap banyak dewa. Tiap-tiap dewa merupakan lambang kekuatan terhadap alam, sehingga perlu disembah atau dipuja dan dihormati. Beberapa dewa yang terkenal seperti Prativi sebagai Dewa Bumi, Surya sebagai Dewa Matahari, Vayu sebagai Dewa Angin, Varuna sebagai Dewa Laut, Agni sebagai Dewa Api.
   Dalam agama Hindu diajarkan bahwa hidup di dunia ini merupakan suatu penderitaan atau kesengsaraan (samsara), akibat perbuatan (karma) yang kurang baik pada masa sebelumnya. Manusia yang dilahirkan kembali (reinkarnasi) memperoleh kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga pada kelahirannya nanti dapat dilahirkan dalam kasta yang lebih tinggi. Sebaliknya jika berbuat jahat ia akan dilahirkan kembali dalam kasta yang lebih rendah atau dilahirkan menjadi binatang.
    Seseorang yang telah sempurna hidupnya dapat mencapai Moksa, yaitu lepas dari samsara, atau meninggal tanpa meninggalkan jasmaninya. Mereka yang telah mencapai moksa, tidak dilahirkan kembali, tetapi tinggal abadi di Nirwana (surga). Dalam hal ini ajaran Hindu bersifat pesimis, karena menyatakan bahwa hidup berarti menderita dan bukan menikmati isi dunia.
   Di samping kitab Weda juga dikenal kitab Brahmana dan kitab Upanisad. Kitab Brahmana merupakan tafsir kitab Weda, sedangkan kitab Upanisad berisi ajaran tentang cara-cara menghindarkan diri dari samsara.
   Sekitar abad ke-6 SM, agama Hindu mengalami kemunduran, yang disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena kaum Brahmana yang sebagian dari mereka bertindak sewenang-wenang, seperti memastikan banyaknya korban yang harus diberikan oleh seseorang, sehingga menimbulkan beban berat bagi rakyat kecil. Mereka merasa sangat Kedua, timbulnya golongan yang berusaha mencari jalan sendiri untuk mencapai hidup abadi yang sejati. Golongan ini disebut golongan Buddha yang dihimpun oleh Sidharta.
berkuasa atas segala-galanya, karena kastanya merupakan kasta yang tertinggi. Hal-hal seperti itu dapat menimbulkan rasa anti agama.
   Kitab suci Agama Hindu disebut Weda (Veda), artinya pengetahuan tentang agama. Weda terdiri dari 4 buah kitab, yaitu:
1. Regveda; yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu. Regveda merupakan kitab yang tertua dan kemungkinan muncul pada waktu bangsa Arya masih berada di daerah Punjab.
2. Samaweda; berisi nyanyian pujaan yang wajib dilakukan waktu diselenggarakan upacara agama.
3. Yajurweda; berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama. Munculnya kitab ini diperkirakan ketika bangsa Arya menguasai daerah Gangga Tengah.
4. Artharwaweda; berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit, doa untuk memerangi raksasa. Doa-doa atau mantera pada kitab ini muncul setelah bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir.

   Demikian pembahasan mengenai Agama Hindu, semoga memberikan manfaat bagi pembaca sekalian...

Sumber: Badrika, Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.



@



0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

Next Older Post
Agama Hindu