Teori apungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegenenr (1910). Wegener berpendapat bahwa 225 juta tahun yang lalu di bumi hanya terdapat satu benua, yaitu Pangea. Dengan adanya tenaga tektonik bumi, Pangea terpisah menjadi dua benua, Laurasia di belahan utara dan Gondwana di belahan selatan. Dua benua tersebut dipisahkanoleh satu lautan .besar yaitu Samudra Tethys. Kedua benua tersebut terus bergerak sehingga membentuk benua-benua seperti sekarang. Kebenaran teori apungan benua didukung oleh bukti-bukti sebagai berikut:
1. Pantai di bagian timur Amerika Selatan dan pantai bagian barat Afrika terlihat memiliki potongan yang
cocok satu sama lain.
2. Batuan yang terdapat di Amerika Selatan dan di Afrika memiliki jenis dan umur batuan yang sama.
3. Struktur batuan induk di tepi lautan Atlantik di Afrika, Amerika Utara, dan Eropa memiliki potongan
dengan bentuk yang cocok satu sama lain
Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic)
Teori lempeng tektonik muncul sejak tahun 1960-an dan merupakan teori lanjutan dari teori apungan benua. Teori ini menjelaskan bahwa permukaan bumi terbentuk oleh kerak benua dan kerak samudra, serta lapisan batuan teratas dari mantel bumi.
Lapisan kerak benua, kerak samudra, dan lapisan batuan teratas mantel bumi disebut litosfer. Dibawah lapisan litosfer terdapat lapisan batuan cair yang disebut astenosfer. Suhu dan tekanan astenosfer sangat tinggi sehingga batuan pada lapisan ini dapat bergerak seperti cairan. Pergerakan astenosfer ini memengaruhi lapisan di atasnya, litosfer sehingga ikut bergerak. Adanya pergerakan-pergerakan pada litosfer mengakibatkan terbentuknya permukaan bumi seperti sekarang.
Itulah proses pembentukan bumi, semoga bermanfaat bagi pembaca.
@
Tagged @ Geografi
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten