Catatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Peran PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

PBB turut membantu dan berusaha menyelesaikan pertikaian bersenjata antara Indonesia dan Belanda selama masa revolusi fisik (1945-1950). Pada tanggal 24 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB bersidang. Dalam siding tersebut Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujui oleh semua negara anggota, yaitu:
a. Membebaskan presiden dan wakil presiden serta pemimpin-pemimpin Republik Indonesia yang ditangkap pada tanggal 19 Desember 1948.
b. Memerintahkan KTN agar memberikan laporan lengkap mengenai situasi di Indonesia sejak 19 Desember 1948.
Hasil-hasil keputusan lainnya yang berhasil dicapai oleh PBB di antaranya adalah:
a. Piagam Pengakuan Kedaulatan (27 Desember 1949).
b. Pembentukan RIS
c. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda.
d. Pembubaran tentara KNIL dan KL yang diintegrasikan ke dalam APRIS
e. Piagam tentang kewarganegaraan.
f. Persetujuan tentang ekonomi keuangan.
g. Masalah Irian Barat akan dibicarakan kembali setahun kemudian.
Dengan pengakuan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, maka berakhirlah masa revolusi bersenjata di Indonesia dan secara de jure puhak Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia dalam bentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun atas kesepakatan rakyat Indonesia tanggal 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan dibentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selanjutnya pada tanggal 28 September 1950, Indonesia diterima menjadi anggota PBB yang ke-60. Hal ini berarti bahwa kemerdekaan Indonesia secara resmi diakui oleh dunia Internasional.

    Demikian pembahasan mengenai peran PBB, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian…

Sumber: Badrika, Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.




@



0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

Peran PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)